;

Selasa, 17 Januari 2012

Metode Ekspositori Pembelajaran

Selasa, 17 Januari 2012

Metode ekspositori

Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.

Penggunaan metode ini siswa tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.

Pada umumnya guru lebih suka menggunakan metode ceramah dikombinasikan dengan metode tanya jawab. Metode ceramah banyak dipilih karena mudah dilaksanakan dengan persiapan yang sederhana, hemat waktu dan tenaga, dengan satu langkah langsung bisa menjangkau semua siswa dan dapat dilakukan cukup di dalam kelas. Popham & Baker (1992 : 79) menjelaskan bahwa setiap penyajian informasi secara lisan dapat disebut ceramah. Penyajian ceramah yang bersifat formal dan biasanya berlangsung selama 45 menit maupun yang informal yang hanya berlangsung selama 5 menit. Ceramah tidak dapat dikatakan baik atau buruk, tetapi penyampaian ceramah harus dinilai menurut tujuan penggunaannya.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajara dengan komunikasi lisan. Metode ceramah lebih efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi dan pengertian. Margono (1989 : 30) mengem,ukakan bahwa metode ceramah adalah metode mengajar yang menggunakan penjelasan verbal. Komunikasi bersifat satu arah dan sering dilengkapi dengan alat bantu audio visual, demonstrasi, tanya jawab, diskusi singkat dan sebagainya. Lebih lanjut Hasibuan dan Moedjiono (2000 : 13) mengemukakan bahwa agar metode ceramah efektif perlu dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: a) merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas, b) mengidentifikasi dan memahami karakteristik siswa, c) menyusun bahan ceramah dengan menggunakan bahan pengait (advance organizer), d) menyampai-kan bahan dengan memberi keterangan singkat dengan menggunakan papan tulis, memberikan contoh-contoh yang kongkrit dan memberikan umpan balik (feed back), memberikan rangkuman setiap akhir pembahasan materi, e) merencanakan evaluasi secara terprogram. Metode retitasi adalah metode pembelajaran yang lebih dikenal dengan istilah pekerjaan rumah, meskipun sebutan ini tidak seluruhnya benar. Metode tanya jawab digunakan bersama dengan metode ceramah, untuk merangsang kegiatan berfikir siswa, dan untuk mengetahui keefektifan pengajarannya, sebagai mana diutarakan Popham & Baker (1992 : 89). Penerapan metode tanya jawab guru dapat mengatur bagian-bagian penting yang perlu mendapat perhatian khusus.

Dalam proses pembelajaran dengan metode ceramah harus peka terhadap respon siswa. Skiner dalam Driscoll (1994 : 30) menjelaskan bahwa diskripsi hubungan antara stimulan dan respon tidaklah sesederhana yang diperkirakan, melainkan stimulan yang diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi ini artinya mempengaruhi respon yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekwensi yang akan mempengaruhi tingkah laku siswa. Untuk menciptakan terjadinyan interaksi, menarik perhatian siswa dan melatih keterampilan siswa, metode ceramah biasanya dikombinasikan dengan metode tanya jawab dan pemberian tugas. Resitasi atau tugas dapat pula dikerjakan di luar rumah ataupun di dalam laboratorium. Pasaribu mengemukanan bahwa metode resitasi mempunyai tiga fase, yaitu : a) guru memberi tugas, b) siswa melaksakan tugas, dan c) siswa mempertanggung-jawabkan pada guru apa yang telah dipelajari (Sutomo, 2003: 45).

Menurut Sujadi (1983 : 3), di dalam pembelajaran matematika penggunaan metode ceramah dan tanya jawab tersebut masih ditambah dengan pemberian contoh-contoh berupa gambar-gambar, model bangunan, dan contoh rumus-rumus beserta penggunaannya. Guru menjelaskan materi dengan bantuan gambar atau model, untuk mempermudah penanaman konsep bangun datar dan ruang.

Percival dan Elington dalam Yeni Indrastoeti S.P (1999 : 43) menamakan model konvensional ini dengan model pembelajaran yang berpusat pada guru (the Teacher Centered Opproach). Dalam model pembelajaran yang berpusat pada guru hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh guru. Seluruh sistem diarahkan kepada rangkaian kejadian yang rapi dalam lembaga pendidikan, tanpa ada usaha untuk mencari dan menerapkan strategi belajar yang berbeda sesuai dengan tema dan kesulitan belajar setiap individu.

Somantri (2001 : 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya. Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide dalam memberikan informasi dengan lisan atau tulisan.

Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133) metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak.

Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.

Pendapat David P. Ausebul dalam Pentatito Gunowibowo (1998:6.7) menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah 1) menyusun program pembelajaran, 2) memberi informasi yang benar, 3) pemberi fasilitas yang baik, 4) pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan 5) penilai prolehan informasi. Sedangkan peranan siswa adalah 1) pencari informasi yang benar, 2) pemakai media dan sumber yang benar, 3) menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.

Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.


NAMA ANDA - 18.37

Senin, 16 Januari 2012

Belajar Mesin CNC Milling VMC-L540

Senin, 16 Januari 2012


Mesin ini menggunakan control GSK 983Ma


NAMA ANDA - 17.24

Minggu, 15 Januari 2012

Contoh RPP CNC ( Computer Numerically Control ) yang sudah EEK

Minggu, 15 Januari 2012

Mata Pelajaran : Memprogram Mesin CNC Dasar

Kode Kompetensi : 014.KK16

Kelas / Semester : XII / 5

Alokasi Waktu : 4 Jam x 45 menit ( 4 jam / Pertemuan )

Standar Kompetensi

Memprogram Mesin NC/CNC ( Dasar )

Kompetensi Dasar

Mengenal dasar bagian-bagian program mesin NC/CNC

Indikator Ketercapaian

Memahami Mesin CNC Dasar

Pertemuan Ke

1

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:

· Membedakan CNC Training Unit dan CNC Production Unit

· Menjelaskan prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU 2 Axis

· Mengenal bagian-bagian utama mesin bubut CNC TU 2A

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Prinsip Kerja mesin bubut CNC TU-2A

2. Bagian-bagian utama mesin bubut CNC TU 2A

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah digunakan saat melakukan tugas rutin pada awal dan akhir pembelajaran.

2. Tanya jawab digunakan saat melakukan tugas rutin pada awal pembelajaran, mengadakan apersepsi dan menyimpulkan materi.

3. Ekspositori digunakan saat menyajikan materi pokok.

4. Pemberian tugas dilakukan saat latihan soal dan memberikan pekerjaan rumah.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

1. Kegiatan awal :

1. Guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan berdoa, kemudian Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.

2. Motivasi dengan beberapa pertanyaan misalnya :

a. Apa yang anda ketahui tentang CNC ?

b. Mengapa perlu mesin CNC ?

3. Guru memberikan gambaran dengan menayangkan Video proses pekerjaan dengan mesin CNC.

Jadi Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi.Sehingga di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.

4. Guru mengetengahkan indikator yang akan dicapai pada pembelajaran ini.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1. Guru menjelaskan pengertian mesin CNC.

Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf). Sebagai contoh: apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 maka spindel utama mesin akan berputar, dan apabila kita tulis M05 maka spindel utama mesin akan berhenti berputar.Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang lebih dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).

2. Guru Membedakan mesin Bubut CNC Training Unit dan CNC Production Unit

Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)

2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaanpekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.

3. Guru Menjelaskan Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU - 2Axis

Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :

a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.

b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 1. Mekanisme arah gerakan Mesin Bubut.

4. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju mensimulasikan pergerakan sumbu X dan Sumbu Z pada mesin bubut CNC.

5. Guru menanyakan kepada siswa apakah sudah jelas Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2Axis ? Apabila siswa menjawab sudah maka beberapa siswa untuk maju mensimulasikan pergerakan sumbu X dan Sumbu Z pada mesin bubut CNC. Apabila belum maka tanyakan bagian mana yang belum jelas. Kemudian guru menjelaskan kembali sampai betul-betul para siswa jelas memahami prinsip kerja mesin Bubut CNC TU-2Axis.

6. Guru menjelaskan bagian Utama mesin bubut CNC TU-2Axis

Gambar 2. Mesin Bubut CNC TU-2A

a. Bagian mekanik

1) Motor Utama

Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current) dengan kecepatan putaran yang variabel. Adapun data teknis motor utama adalah:

a) Jenjang putaran 600 – 4000 rpm.

b) Power Input 500 Watt.

c) Power Output 300 Watt.

2) Eretan/support

Eretan adalah gerak persum-buan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut CNC TU-2A dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

a) Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.

b) Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 mm.

Gambar 3. Ilustrasi gerak eretan.

3) Step motor

Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu X dan gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki step motor sendirisendiri,adapun data teknis step motor sebagai berikut:

a). Jumlah putaran 72 langkah

b). Momen putar 0.5 Nm.

c). Kecepatan gerakan :

- Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.

- Gerakan operasi manual 5 – 500 mm/menit.

- Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2 – 499 mm/menit.

Gambar 4. Step motor. Gambar 5.

Poros berulir dengan bantalan.

4) Rumah alat potong (revolver/ toolturret)

Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut revolver atau toolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa dige-rakkan secara manual maupun terpogram.

Gambar 6. Revolver

Pada revolver bisa dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi mejadi dua bagian, yaitu :

a) Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12x12 mm.

Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dll.

b) Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8 mm.

Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat ulir dalam, dll.

5) Cekam

Cekam pada Mesin Bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses

penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel Mesin Bubut ini diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi penggerak.

Gambar 7. Cekam

Adapun tingkatan sistem transmisi penggerak spindle utama mesin

CNC TU-2A, bisa dilihat dari gambar ilustrasi berikut :

Enam tingkatan pulley penggerak tersebut memungkinkan untuk pengaturan berbagai putaran sumbu utama. Sabuk perantara pulley A dan pulley B bersifat tetap dan tidak dapat diubah, sedangkan sabuk perantara pulley B dengan pulley C dapat dirubah sesuai kecepatan putaran yang diinginkan, yaitu pada posisi BC1, BC2, dan BC3.

Gambar 8. Transmisi penggerak.

6) Meja mesin

Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil pekerjaan menggunakan Mesin Bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan memanjang eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding bed sudah aus atau cacat bisa dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini tidak akan maksimal, bahkan benda kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada Mesin Bubut konvensional.


Gambar 9. Sliding bed

7) Kepala lepas

Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada saat proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala lepas ini bisa dipasang pencekam bor, dengan diameter mata bor maksimum 8 mm. Untuk mata bor dengan diameter lebih dari 8 mm, ekor mata bor harus memenuhi syarat ketirusan MT1.


Gambar 10. Kepala lepas.

b. Elaborasi

1. Guru meminta seluruh siswa mengerjakan soal latihan yang berkaitan dengan prinsip kerja mesin Bubut dan bagian-bagian utama Mesin CNC TU-2A.

2. Siswa yang dapat mengerjakan soal latihan yang diberikan dipersilahkan menjawab secara tertulis, kemudian memberikan kesempatan kepada seluruh siswa lainnya untuk memberikan tanggapan.

c. Konfirmasi

· Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa yang belum memahami, mengerti serta terhambat dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan untuk bertanya.

· Jika masih ada siswa yang belum paham serta mengerti terhadap materi dan latihan yang diberikan, maka guru menjelaskan ulang pada bagian yang tidak dipahami dan dimengerti.

3. Kegiatan Penutup

1. Siswa mencatat seluruh materi atau hal yang dianggap penting saja pada pertemuan kali ini.

2. Guru bersama-sama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan umum tentang Prinsip Kerja dan Bagian-bagian Utama Mesin CNC TU - 2A.

3. Guru memberikan pekerjaan rumah.

4. Sebelum menutup pertemuan, guru dan siswa berdoa kemudian guru memberikan salam dan meningalkan ruang kelas.

E. PENILAIAN

1. Jenis

Tes tertulis.

2. Prosedur

Penilaian pada akhir pembelajaran.

3. Soal/instrumen

a. Latihan

b. Pekerjaan rumah ( Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur )

SOAL LATIHAN

TUGAS

Nama :

Kelas :


1. Apakah yang dimaksud dengan mesin CNC ?

2. Sebutkan dan jelaskan jenis mesin bubut CNC !

3. Jelaskan prinsip kerja mesin bubut CNC TU – 2 Axis !

4. Sebutkan bagian mekanik mesin bubut CNC TU – 2A !

5. Jelaskan bagian mekanik mesin bubut CNC TU – 2A !

Kunci Jawaban

No

Jawaban

Skor

1.

Mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf).

2

2.

a. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU) : CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaanpekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.

b. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU) : Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.

2

3.

Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :

a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.

b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

2

4.

1) Motor Utama

2) Eretan / Support

3) Step Motor

4) Rumah Alat Potong / Revolver

5) Cekam

6) Meja Mesin / Sliding Bed

7) Kepala Lepas

2

5.

Mesin CNC Two Axis dikenal dengan Lathe Machine

Mesin CNC Three Axis dikenal dengan Milling Machine

2

Total Skor

10

KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR

Buatlah Kliping yang memuat gambar-gambar mesin CNC atau Artikel tentang mesin CNC !

Dikumpulkan pada akhir semester 5 ( Lima ) !

F. Alat dan Sumber Belajar

  1. Alat dan bahan

a. LCD Proyekor

b. Gambar-gambar

c. Video

  1. Sumber belajar

a. Buku Sekolah Elektronik ( BSE ) Jilid 2

b. Programming Guide Sinumerik 840 D/840 Di/810 D/FM-NC 04.2000 Edition

CNC-Simulator Turning with Driven Tools and Counter Spindle Programmer's Guide - Mathematisch Technische Software - Entwicklung GmbH Kaiserin-Augusta-Allee 101 D . 10553 Berlin.

c. ICT pada strategi pembelajaran simulasi mesin perkakas CNC M. Bruri Triyono.

d. www.unescobkk.org.2009.01

e. Atwi Suparman. (2000), Desain Instruksional, buku 2. Jakarta: PAU-PPAI Blacker David. (2004). Allowing Educational Technologies to Reveal,

f. (htpp://www. ed.uiuc.edu /EPS/ educational-theory/contents/43-2-Noel.html).Dalhuijsen Martijn. (2008).

g. http://www.unevoc.unesco.org/wiki.0.html?&no_cache=1&tx_drwiki_pi1[keyword]=ICTs%20in%20TVET

h. EMCO. (1989). Buku petunjuk sistim pelatihan emcotronic TM 02 (CTS). Hallain:Friedman Maier.

i. Gokhale Anu A. (2004). Effectiveness of computer simulation for enhancing higher order thinking, h.2,2004 (htpp://scholar.lib.vt.edu/ejournal/JITE/v33n4/jite-v33n4.gokhale.html).

j. www.CNCmakers.com

Kaligondang, 9 Juli 2011

Mengetahui

Kepala Sekolah

Drs.Kusmanto

NIP 19600929 198703 1 006

Mukhtarom,S.T.

Mukhtarom,S.T.

Guru Pengampu CNC

Mukhtarom,S.T.

NIP 19790604 200801 1 012

Mukhtarom,S.T.

Mukhtarom,S.T.


NAMA ANDA - 23.36